MAKASSAR MENUJU KOTA DUNIA
5:16:00 AM
Akhirnya
aku bisa nulis tentang ‘Makassar Menuju Kota Dunia’. Sebenarnya aku pun sudah
pernah menulis ini, untuk sebuah majalah tugas kuliah. Kebetulan waktu itu, aku
jadi pimpinan redaksi majalahnya, dan aku kepengen banget membahas tentang
program pemerintah Makassar tentang cita-citaya menuju kota dunia. Kenapa ini menarik untuk aku? Karena nggak
bisa dipungkiri, aku yang sudah berdomisili di Makassar selama lebih dari 4
tahun ini merasakan perbedaan Makassar sekarang dan Makassar yang dulu. Aku
sebagai generasi muda nggak bisa tinggal diam dan menikmati saja. Minimal aku
harus bicara tentang perubahan ini. Apalagi kalau perubahannya menyoalkan
kebaikan dan kemaslahatan umat (udah sok bijak banget yak cara ngomongku : )
Pertama
kali datang ke kota Makassar, aku benar-benar hectic, karena merupakan kali pertama bagiku datang ke kota besar.
Aku yang berasal dari daerah, Toraja tepatnya, sangat mengalami perbedaan.
Toraja adalah sebuah kampung halaman yang dingin, sejuk, tanpa macet, tanpa
polusi. Sedangkan Makassar adalah kota yang panas, macet, dan polusi ada
dimana-mana. Belum lagi, waktu itu rumahku cukup jauh. Jarak kampus dan rumah
hampir 25 KM dan harus melewati jalan-jalan yang sepanjangnya hanya diisi
dengan kemacetan. Tahun-tahun pertama aku kuliah di kota ini adalah hal yang
sangat berat. Kuliah dari pagi hingga sore. Pagi kena macet, sorepun demikian.
Jadi sesampainya dirumah aku tentu menghabiskan waktuku ditempat tidur karena
lelah.
Sering
sekali aku lupa waktu. Dikampus begitu sibuk dengan tugas perkuliahan, dijalan
sibuk dengan kemacetan, di rumah kelelahan. Aku yang dulu begitu rentan dengan
sakit. Maag kambuhlah karena telat makan, flu berat karena debu atau kehujanan
di jalan, dan juga sering banget sakit kepala karena kepanasan. Aku yang dulu
sangat rentan sakit!
Karena
hal itu aku jadi mikir, aku di kota ini benar-benar sibuk sekali. Nggak
kebayang kalau semua orang sibuknya sama kaya aku bahkan mungkin lebih sibuk
lagi. Lalu sebenarnya apa yang kita cari? Apa yang kita cari kalau kita nggak
bisa jaga kesehatan sendiri? Aku lalu berbenah diri. Besok lusa kalau aku sudah
selesai kuliah, aku ingin hidupku jauh lebih baik dari segi finansial dan juga
kesehatan. Aku nggak mau, hanya sibuk cari uang tapi ujung-ujungnya dikeluarin
untuk aku berobat karena sakit. Aku kepengen hidupku lebih baik dan aku sehat.
Program Pemerintah Kota "Gerakan Makassar Tidak Rantasa' "
Sumber foto: http://portalmakassar.com/makassar-tidak-rantasa
Lalu
pada saat yang sama aku melihat pemkot Makassar gencar dengan program barunya
tentang Makassar menuju kota dunia. Ada banyak aspek yang dilihat, dan
diperbaiki. Disini yang pengen aku soroti mengenai masalah kebersihan dan
kesehatan, karena keduanya saling berhubungan, dan kena banget sama
permasalahanku.
Program
MTR atau Makassar Tidak Rantasa’ benar-benar gencar dilakukan dan aku senang
banget karena masyarakatpun sangat antusias dengan program ini. Rumah-rumah
tanpa tempat sampah menggunakan trash bagkemudian truk-truk sampah akan mengambilnya di pagi atau sore hari. Pemandangan
yang seperti ini bagiku seperti menonton film kartun yang biasa aku tonton
waktu kecil, aku lupa judulnya apa. Hanya saja, ingatan masa kecilku tentang
film kartun itu, terkenang.
Pemerintah
dan masyarakat rasa-rasa dua sejoli yang berpacaran, ‘berkomitmen’ menjaga
kebersihatan kota Makassar. Komitmen ini memang sangat dibutuhkan, apalagi
hubungan antara dua hal ini ‘pemerintah dan masyarakat’ . Karena rasa percuma
kalau pemerintah gencar melontarkan program MTR nya tapi masyarakat tetap buang
sampah sembarangan. Ibarat orang pacaran, aku aja yang mau mempertahankan
hubungan ini sedangkan kamu enggak #eaaa : )
Truk sampah Tangkasaki' (Truk Angkatan Sampah Kita).
Sumber foto: http://www.makassarkota.go.id/foto_berita/
Pemerintah
sudah mengeluarkan program, menambah truk-truk sampah yang diharapkan
masyarakat turut bekerjasama untuk mendukung program ini. Kemudian MTR disanding
pula dengan LISA atau Lihat Sampah, Ambil! Pernah nih, suatu ketika aku yang
sudah jenuh tinggal dikota ini akan pulang kampung. Aku naik bus antarkota dan
kebetulan saat menunggu keberangkatan aku duduk bareng bule.
Aku ingat waktu itu bulenya perempuan, gayanya cuek banget ‘ya namanya juga bule yak’ trus doi merokok. Nah setelah isapan terakhir, si bule buang puntung rokoknya ke tempat sampah yang jaraknya cukup jauh dari dia. Nah, saat menuju tempat sampah itu, si bule nunduk-nunduk pungutin sampah yang berserakan, pokoknya semua yang ada disekitarnya di pungitin sampai beberapa kali bolak-balik tempat sampah. Aku sebagai penduduk asli Indonesia, sebagai warga Makassar, cukup tertampar dengar hal ini. ‘Kok bisa yah aku nggak aware dengan lingkunganku sendiri?” Kalo ngomong ala-ala Jakarte nih ‘ini tuh Negara gue, kampung gue, tempat gue tinggal, lah kok malah bule yang bersih-bersih? Selama ini gue kemana? Kesadaran gue kemana?”
Aku ingat waktu itu bulenya perempuan, gayanya cuek banget ‘ya namanya juga bule yak’ trus doi merokok. Nah setelah isapan terakhir, si bule buang puntung rokoknya ke tempat sampah yang jaraknya cukup jauh dari dia. Nah, saat menuju tempat sampah itu, si bule nunduk-nunduk pungutin sampah yang berserakan, pokoknya semua yang ada disekitarnya di pungitin sampai beberapa kali bolak-balik tempat sampah. Aku sebagai penduduk asli Indonesia, sebagai warga Makassar, cukup tertampar dengar hal ini. ‘Kok bisa yah aku nggak aware dengan lingkunganku sendiri?” Kalo ngomong ala-ala Jakarte nih ‘ini tuh Negara gue, kampung gue, tempat gue tinggal, lah kok malah bule yang bersih-bersih? Selama ini gue kemana? Kesadaran gue kemana?”
Sejak
kejadian itu, tamparan halus dari si bule, aku berjanji sama diri sendiri kalau
‘ini negara gue, ya gue yang harus menjaga” jangan sampai nanti diklaim sama
Negara tetangga baru marah-marah, mengakui, ya salah siapa nggak menjaga??
Membangun Makassar dan Indonesia yang lebih baik itu sebenarnya dari diri
sendiri. Dari LISA! Lihat sampah, ambil (tapi taro tempat sampah yak, jangan di
bawa pulang kerumah buat koleksi hehe : ) LISA akhirnya buat aku aware dan semoga masyarakat Makassar
juga! Karena kita masyarakat memang di minta untuk berperan aktif untuk menjaga
kebersihan diri sendiri, rumah sendiri, lingkungan sendiri, kota sendiri dan
Negara sendiri.
Karena
pemerintah dan masyarakat telah berkomitmen menjaga kebersihan ini, nggak heran
deh kalau Makassar di tahun 2017 ini kembali meraih Piala Adipura (yeeaaayyy).
Bahkan, Makassar mendapatkan Adipura ASEAN dan Makassar adalah satu-satunya
yang meraih kategori Clean Land. Adipura ASEAN ini di berikan dalam rangka
ASEAN Environment Day 2017.
Hubungan antara masalah pribadi yang ku ceritkan diatas tadi, dengan program pemerintah adalah “lingkungan bersih mencerminkan jiwa yang sehat”. Aku, kalau mau sehat memang harus dimulai dari lingkungan yang bersih dulu. Aku suka sih Makassar yang sekarang, jalan-jalan yang ku lalui walau macet tapi tidak separah dulu, akhirnya aku nggak terlalu lama dijalan, lingkungan-lingkungan sekitar bersih, dan aku sangat terdoktrin dengan LISA (apalagi setelah dihampur halus sama si bule itu).
Contoh lorong sehat di Makassar
Sumber foto: https://www.facebook.com/DPRamdhanPomanto/
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Makassar, ternyata tidak hanya pemerintah saja yang bergerak, PT. Astra International, Tbk juga turut membuat program kepedulian sosial kepada masyarakat dalam rangka memperingati Inspirasi 60 Tahun Astra. Saat ini, di lorong 7 kelurahan Rappocini hadir Pos Kesehatan Kelurahan (PosKesKel) binaan Astra, sebenarnya hal ini sudah ada sejak 2 tahun lalu, tapi sempat mati suri, kemudian Astra menghidupkannya kembali.
Daeng Ichal meresmikan Kampung Berseri Astra
Jadi,
Makassar menjadi salah satu kota tujuan Inspirasi 60 Tahun Astra, dibuktikan
dengan hadirnya Kampung Berseri Astra
(KBA) yang berlokasi di Kelurahan Rappocini, hadir dalam bentuk Pos Kesehatan
Kelurahan (PosKesKel) dan juga pembinaan ibu-ibu PKK. Aku sangat mendukung
hadirnya KBA karena Coorporate Social Responsibility (CSR) Astra memiliki 4
Pilar Utama yakni Lingkungan (Bersih), Kesehatan (Sehat), Pendidikan (Cerdas),
dan Pemberdayaan Ekonomi (Produktif). Aspek ini kalau diterapkan bisa membawa
Makassar menuju kota dunia, ya nggak sih? Nah, dipilihnya kelurahan Rappocini
ini tuh karena memenuhi keempat pilar utama tersebut.
Bank Sampah yang berada di kelurahan Rappocini binaan Astra
Sumber Foto: https://makassar.sindonews.com
Aku
mau mengajak masyarakat Makassar, khususnya yang bukan warga keluharan
Rappocini, ayo jalan-jalan ki’ ke
sana. Kelurahan Rappocini terpilih karena sudah memiliki bank sampah, posyandu,
lorong garden, pendidikan anak usia dini, ada juga usaha mikro, kecil dan
menengah atau UKM misalnya saja pengrajin rotan. Aku harap kelurahan lain juga
bisa memenuhi kriteria sehingga tidak hanya pemerintah dan masyarakat yang
membangun Makassar menuju kota dunia, tapi Astra juga turut membantu. Aku harap
dengan terlibatnya Astra dalam pembangnunan kota Makassar membuat Makassar
tumbuh lebih cepat menjadi kota yang lebih maju lagi terutama dalam kebersihan
dan pelayanan kesehatan.
Pos Kesehatan Kelurahan Rappocini (PosKesKel)
Sumber foto: http://makassar.tribunnews.com/
Aku
sendiri, sangat mendukung perubahan baik untuk Negara, Indonesia tercinta! Apalagi
sebagai lulusan Public Relation, paham
betul tentang ini CSR. Secara personal, aku melihat filosofi Astra yaitu
Sejahtera Bersama Bangsa benar-benar di wujudkan. Tentu saja dengan hadirnya
Kampung Berseri Astra di kelurahan Rappocini dan berharap akan ada kelurahan-kelurahan
lainnya di kota Makassar. Perusahaan yang baik memang harus memiliki tanggung
jawab sosial, bersama pemerintah membangaun masyarakat sejarahtera, membawa
Makassar menuju kota dunia, bersama Inspirasi 60 tahun Astra.
Salah satu contoh Lorong Garden di Makassar
Sumber foto: http://liputanmakassar.co.id/
Apalagi
Astra berkomitmen untuk beraspirasi untuk menjadi perusahaan kebanggan bangsa
yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan atau program yang mereka lakukan
tidak hanya bisnis semata. Kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan
yang berimbang pada aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui
program, tanggung jawab sosial yang berkelanjutan di bidang pendidikan,
lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta kesehatan.
Jadi kesimpulanku sih, kalau masyarakat Makassar aware terhadap lingkungannya sendiri, pemerintah akan lebih mudah menyelesaikan programnya, dan kita pun terbantu dengan adanya program CSR dari Astra. Percuma deh kalau pemerintah sudah buat program, tapi kita masih malas-malasan. Maka dari itu, ayoooo kita wujudkan Makassar yang lebih bersih dan lebih sehat lagi. Apalagi Inspirasi 60 tahun Astra turut mendukung pelayanan kesehatan di kota Makassar. Kita sebagai masyarakat ayo bergerak!
Anyway, Inspirasi 60 Tahun Astra dalam membangun Kampung Berseri Astra tidak hanya dilakukan dikota Makassar saja tapi kota-kota lainnya juga. Aku berharap, hadirnya dukungan Astra terhadap kota Makassar bisa menyentuh banyak lini lagi. Aku, generasi muda sebagai agen perubahan juga berharap, diriku sendiri dan juga anak muda lainnya dapat menjadi panutan dan contoh bagi Makassar sendiri, Negara sendiri (jangan lagi bule yang jadi contoh). Ayo perlihatkan semangat kita, Makassar menuju kota dunia : )
City of Makassar.
Sumber foto :https://govinsider.asia/innovation
Let’s
be friend, follow my social media:
Instagram @ayuindahts
Twitter @ayuindahts
For
business inquiries please contact me on :
Email:
So
thank you for reading and see you on my next beauty journey^^
With
Love
24 comments
Kalo di Toraja, polusi masih kurang ya Yunda.. Berbeda dengan Makassar yang sehari-hari bertemu dengan asap knalpot, dll.
ReplyDeleteSmoga smua lapisan masyarakat bisa melakukan LISA itu biar Makassar bisa semakin bersih
ReplyDeleteIya bener banget kak, program LISA hanya bisa berjalan kalo masyarakat yg gerakkan
DeleteMakasih, tulisannya sangat menispirasi terutama untuk anak muda
ReplyDeleteSemangat anak mudaa, kak .. smoga bisa jadi contoh utk negeri sendiri : )
DeleteSemoga masyarakat Makassar bisa semakin sadar akan kebersihan dan kesehatan. Apalagi sudah ditunjang dengan fasilitas dari pemerintah, ditambah lagi dari Astra dengan program CSRnya yang hebat 👍
ReplyDeleteIya bener banget kak, smua akan berjalan baik kalo kita sbgai masyarakat turut berperan aktif
Deletekelak makassar menjadi kota dunia yang warganya juga ramah-ramah pula
ReplyDeleteAmin : )
DeleteSukses sama bapak walikotanya, sukses untuk Makassar yang bersih.
ReplyDeleteAmin : ) suksesnya walikota krna masyarakat juga berperan aktif, smoga kedepannya jadi lebih baik : )
DeleteBener banget. Program pemeringah wajib didukung. Apalagi ada program-program keren juga dari pihak swasta seperti Astra yang concern untuk pelayanan kesehatan ke masyarakat.
ReplyDeleteSemoga kita sebagai warga Lokal bisa lebih peduli terhadap lingkungan daripada si "bule"
ReplyDeletePaling suka dengan program pemerintah yang Longgar (lorong Garden)
ReplyDeleteLorong dimakassar kini lebih hijau dan lebih rapi
Saya sangat Mendukung Program Pemerintah Kota Makassar, yang jadi titik perhatian sekarang yaitu bagaimana cara mengatasi kemacetan yang terjadi saat pagi dan sore hari
ReplyDeleteYang lorong garden itu, dekat rumahku lho Ayundaa :))
ReplyDeleteEh, Longset masuk dalam 99 besar Top Inovasi Publik 2017, bersama2 satu program lainnya, namanya Dongeng Keliling Bersama Perpustakaan Keliling, saya pernah tulis tentang Dongeng Keliling itu. Keren ya kota kita :)
Makin kesini saya jadi bangga aja jadi warga Makassar. Semoga beneran jadi kota dunia. Jadi percontohan kitaa. Aamiin.
ReplyDeleteSebagai generasi muda, aku juga mendukng banget banget program astra ini
ReplyDeleteLorong yang dirappocini itu kulewati setiap hari. memang cantik dan lebih elok dipandang :D
ReplyDeleteSemoga bisa bikin Makassar jadi kota yang bersih dan sehat yaa.. Tapi emang paling penting sih kesadaran warganya untuk menjaga kebersihan.
ReplyDeletekeren ya sekarang ada lorong sehat.. lingkungannya bersih dan cantik :)
ReplyDeletesukaku mengunjungi lorong2 makassar, ndak samami dulu di'. bersih dan sehat. hijaumi juga banyak tanamannya
ReplyDeleteBerharap warga makassar siap menjadi tuan rumah yang menyenangkan bagi seluruh warga dunia sesuai cita-cita pemkot yang ingin menjadikannya sebagai kota dunia.
ReplyDeletewah saya baru tau klo Astra juga punya program CSR seperti ini
ReplyDelete